Konfigurasi Common Emitter (CE)
atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering
digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus
secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common
Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan
sinyal Output.
Common Emitter adalah
konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan
dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter
ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki
Kolektor.
Penguat Common Emitor mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
- Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
- Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
- Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
- Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor(Wikipedia.org)
Jika tegangan keluaran turun oleh pertambahan arus beban , maka VBE ( tegangan basis –
emiter ) bertambah dan arus beban
bertambah beasr pula , sehingga titik q( kerja ) bergeser keatas sepanjang
garis beban , dan VEC( tegangan emiter – colector) berkurang . Akibatnya Vo
(tegangan keluaran ) bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus beban
sehingga keluaran Vo akan tetap ( Sutrisno, 1986 : 172 ).
Emiter menjadi bagian bersama untai masyukan dan keluaran
. Resistansi keluarannya adalah resistansi didalam penguat yang terlihat oleh
beban , resistansi keluaran, diperoleh dengan membuat Vs = 0 dan RL ( hambatan
beban ) = ∞ . Dengan menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran , maka
arus mengalir kedalam penguat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar