Kamis, 18 Februari 2016

Common Emitter




Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output.
Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.

Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  • Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
  • Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
  • Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
  • Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor(Wikipedia.org)

Jika tegangan keluaran turun oleh pertambahan  arus beban , maka VBE ( tegangan basis – emiter  ) bertambah dan arus beban bertambah beasr pula , sehingga titik q( kerja ) bergeser keatas sepanjang garis beban , dan VEC( tegangan emiter – colector) berkurang . Akibatnya Vo (tegangan keluaran ) bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus beban sehingga keluaran Vo akan tetap ( Sutrisno, 1986 : 172 ).
Emiter menjadi bagian bersama untai masyukan dan keluaran . Resistansi keluarannya adalah resistansi didalam penguat yang terlihat oleh beban , resistansi keluaran, diperoleh dengan membuat Vs = 0 dan RL ( hambatan beban ) = ∞ . Dengan menghubungkan pembangkit luar pada ujung keluaran , maka arus mengalir kedalam penguat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar